Man 4 Bone Kedatangan Tim Sosialisasi Yayasan Tadika Puri

Kontributor

Kajuara, (Humas Bone) – MAN 4 Bone kehadiran tim Sosialisasi lembaga pendidikan Yayasan Tadika Puri Makassar disambut baik oleh Kepala MAN 4 Bone Andi Muhammad Irfan didampingi Wakamad Kesiswaan Ismail dan Wakamad Humas Andi Edniwaty, di ruang kerja Kamad MAN 4 Bone sebelum melaksanakan sosialisasi di hadapan peserta didik MANN 4 Bone Kelas XII, Rabu (21/22024).
Dalam kegiatan sosialisasinya tim Tadika Puri yang diwakili oleh Bapak Marno Suka menjelaskan program pendidikan yang dilaksanakan di lembaganya dihadapan peserta didik MAN 4 Bone di dalam kelasnya.
“Ada empat program pendidikan yang dilaksanakan pada lembaga pendidikan Yayasan Tadika Puri diantaranya Staf Bandara, Pramugara, Pramugari, Staf Adminstrasi, dan Perhotelan yang semuanya dilaksanakan selama enam bulan dan dilanjutkan dengan magang di Perusahaan dan hotel yang telah bekerja sama dengan lembaga Tadika Puri.”
Pihak Tadika Puri Indonesia berkomitmen untuk memberikan pelayanan dan bimbingan terbaik kepada para peserta didiknya. “Fokus utama mereka adalah memastikan bahwa setiap keluaran Tandika Puri memiliki keterampilan yang dapat diaplikasikan baik selama job training maupun di dunia kerja,” tambahnya.
Menurut Marno panggilan akrabnya, pada tahun 2023 menjadi momentum penting bagi Tadika Puri Indonesia karena meraih akreditasi dari lembaga pelatihan kerja, Akreditasi ini tidak hanya menjadi penghargaan atas upaya mereka, tetapi juga sebuah bentuk pengakuan terhadap kualitas pendidikan dan pelatihan yang telah dijalankan selama ini. Dengan pencapaian tersebut, diharapkan para lulusan Tadika Puri dapat lebih mudah terserap dalam dunia kerja. Hal ini mencerminkan dedikasi tadika Puri dalam memberikan pendidikan dan pelatihan yang berkualitas tinggi.
Melalui langkah-langkah ini, Tadika Puri membuktikan komitmen mereka untuk terus meningkatkan mutu pendidikan, membekali peserta didik dengan keterampilan praktis, dan menjembatani kesenjangan antara dunia pendidikan dan dunia kerja.
Sebelum mengakhiri sossialisasinya, ia juga mengakui bahwa persaingan dalam penyerapan tenaga kerja di berbagai industri sangat ketat, Meskipun demikian, ia menekankan pentingnya untuk tidak bersikap pesimis
“Menurutnya, kunci menghadapi situasi sulit adalah dengan tetap optimis dan bersemangat untuk mengatasi tantangan yang ada.” (ishak/ahdi)